Rabu, 15 Juni 2016

bagaimana cara mengukur nilai resistor



 BAGAIMANA CARA MENGUKUR NILAI RESISTOR
Pendahuluan
          Latar belakang
Dalam kehidupan sehari hari banyak sekali barang elektronik yang hampir semua nya menggunakan komponen elekronika seperti resistor, kapasitor, dan induktor. Dan kali ini kita ingin mengetahui bagaimana cara untuk mengetahui nilai resistor pada setiap rangkaian DC. Ternyata masih ada orang yang masih belum mengetahui cara untuk mencari atau mengukur nilai pada resistor pada rangkain DC. resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika, dan kali ini masih banyak sekali orang yang masih belum mengetahui cara untuk mengukur nilai resistor tersebut dalam sebuah rangkain yang ingin di cari nilai resistor nya.
Dan cara cara mengukur atau mencari nilai resistor pada rangkaian DC, menggunakan kode warna pada setiap resistor, menggunakan Hukum Ohm untuk mengukur nilai resistor pada rangkain tersebut, dan menggunakan kode huruf resistor pada rangkain DC tersebut. Oleh karena itu, dalam makalah ini saya akan memberitahu bagaimana cara mengukur resisitor rangkain DC berdasarkan kode warna pada resistor,mengukur nilai resistor menggunakan hukum ohm, dan mengukur nilai menggunakan kode huruf pada rangkaian DC.

Perumusan masalah
Berdasarkan dari latar belakang maka, rumusan dari masalah dalam makalah ini adalah “bagaimana cara mengukur nilai resistor”
Tujuan
Dan begitupun ada tujuan dalam makalah ini sebagai berikut ; “bagaimana cara mencari nilai atau mengukur nilai pada resistor berdasarkan warna,kode angka, dan hukum ohm”.



Isi
Resistor
Sejauh ini kita telah berkenalan dan membahas sumber arus maupun tegangan bebas dan ak bebas, serta melihat bahwa elemen elemen ini merupakan elemen aktif ideal yang hanya dapat diaproksimasi dalam suatu rangkaian riil. Berikut ini kita akan menemui sebuah elemen ideal yang lain yaitu resistor linier.resistor merupakan elemen pasif yang paling sederhana, kita akan memulai bahasan kita dengan memperhatikan hasil kerja fisikiawan jerman, Georg Simon Ohm, yang ada pada tahun 1827 mempublikasikan sebuah pamlet yang menamparkan hasil hasil dari usahanya mengukur arus dan tegangan serta hubungan matematika di antara keduannya. Salah satu hasil yang diperoleh oleh fisikiawan Georg Simon Ohm adalah pernyataan tentang relasi fundamental yang saat ini kita sebut sebagai hukum Ohm dan pamflet itu pun dipublikasikan di paper yang berjudul “The Galvanic Cicuit Investigated Mathematically”, meskipun sesungguhnya hal ini telah ditemukan 46 tahun sebelumnya di inggris oleh Henry Cavendish. Pamflet yang dipublikasikan Georg Simon Ohm banyak menerima kritik. sebuah resistsor sering disebut werstan, tahanan atau penghambat, adalah suatu komponen elektronik yang dapat menghambat gerak lajunya arus listrik resistor disingkat dengan huruf ‘R’ (huruf R besar). Tahanan bagian dalam ini dinamai konduktansi. Satuan Konduktansi ditulis dengan kebalikan dari Ohm yang mho. Menurut Dimas Firmanda Al Riza,Yusron Sugiarto,Dan Yusuf Hendrawan. Resistor merupakan komponen elektronika yang dapat mengahmabat arus dan tegangan listrik, semakin besar hambatan resistor akan semakin kecil tengangan atau arus yang dihasilkan.
 Kemampuan resistor untuk mengahmbat disebut juga resistensi atau hambatan listrik. Besarnya diekspresikan dalama satuan Ohm. Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan 1 Ohm apabaila resistor tersebut menjembatani beda tegangan sebesar 1 volt dan arus listrik yang timbul akibat tegangan tersebut adalah sebesar 1 ampere,atau sama dengan sebanyak 6.241506 x 1018  elektron / detik mengalir menghadap arah yang berlawanan dari arus.

Macam macam resistor
1.     Resistor biasa(Tetap Nilainya)
Resistor biasa merupakan resistor penghambat gerak arus yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap(konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.

2.     Resistor berubah(variable)
Resistor berubah adalah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita dapat bagi menjadi dua, potensiometer , rheostat, dan trimpot ( trimer potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (printed circuit board,PCB).

3.     Resistor NTC, dan PTS , NTC(Negative Temperature Coefficient)
NTC adalah resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positive Temperature Coefficient) adalah resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.

4.     LDR(light Dependent Resistor)
LDR adalah jenis resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya bila cahayanya gelap maka nilai tahannya semakin besar, sedangkan jika cahaya nya terang maka nilainya menjadi semakin kecil.

Mengukur resistor berdasarkan hukum Ohm
Pada dasarnya ohm mempunyai sebuah hukum yang disebut sebagai hukum ohm adalah;
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau konduktor akan berbanding lurus dengan beda pontesial atau tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
Secara matematis, hukum ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan seperti di bawah ini :
V = I x R
Dimana ;
V = Voltage (beda potensial atau teganan satuan unitnya adalah volt (V)
I = Current (arus listrik yang satuanunitnya adalah ampere (A))
R = Resistance (hambatan atau resistansi yang saruan unitnya adalah ohm (Ω)
Dimana V (voltage) adalah beda potensial antara kedua ujung benda penghambat, I (Current)  adalah besar arus yang melalui benda penghambat, dan R (resistance) atau yang sering disebut dengan resistor pada sebuah rangkaian DC adalah besarnnya hambatan benda tersebut
Dalam mengukur nilai resistor atau resistansi kita menggunakan teori hukum ohm adalah rangkaian elektronika untuk memperkecil arus listrik, memperkecil tegangan dan juga memperoleh nilai hambatan (resistansi) yang kita inginkan. Yang perlu dingat dalam menghitung sebuah nilai resistansi yaitu dalam satuan unit nya dalam hukum ohm satuan unit yang di pake adalah volt,ampere,dan ohm. Dan satuan unit lainnya kita juga menggunakan seperti minivolt, kilovolt, miliampere, megaohm atau pun kiloohm. Kita juga perlu memperhatikan satuan apa yang di tanyakan dalam sebuah rangkaian apakah perlu di konversi kan atau tidak dalam sebuah perhitungan tersebut.
Pada kali ini kita mencari nilai resistansi atau resistor dengan menggunakan hukum ohm, dan rumus yang di pakai saat mencari nilai resistansi atau resistor adalah R=V/I
Contoh mengukur nilai resistor menggunakan hukum ohm
Jika di nilai tegangan di volt meter (V) adalah 12V Dan nilai arus listrik (I) di ampere meter adalah 0,5 A. Berapakah nilai resistansi atau resistor pada potensi meter ?
Dik = nilai dari volt meter tersebut adalah 12 V
          Nilai dari sumber arus tersebut adalah 0,5A
Dit = nilai resistansi atau resistor tersebut
Jawab, ketika semua memenuhi syarat dari rumus tersebut maka kita bisa menggunakan rumus hukum ohm, maka nilai dari yang di ketahui tersebut masukan ke dalam rumus hukum ohm.
R = V/I
R = 12 / 0.5
R = 12 ohm
Maka nilai yang di peroleh dari rumush hukum ohm tersebut adalah 24 ohm.
Mengukur resistor bedasarkan gelang warna
          Tabel gelang warna resistor
Warna
Nilai
Faktor pengali
toleransi
Hitam
0
1

Coklat
1
10
1%
Merah
2
100
2%
Jingga
3
1000

Kuning
4
10000

Hijau
5
100000

Biru
6
1000000

Violet
7
10000000

Abu-abu
8
100000000

Putih
9
1000000000

Emas
-
0,1
5%
Perak
-
0,01
10%
Tanpa warna
-
-
20%






Contoh cara mengukur resistor berdasarkan gelang warna
Pertama-tama masukkan angka langsung dari kode warna gelang pertama, lalu masukkan angka langsungdari kode warna pada gelang yang kedua, masukkan angka langsung dari kode warna gelang ketiga, pada gelang ke empat masukkanjumlah nol dari kode warna gelang yang sudah deiketahui (10n), dan masukkan nilai toleransi pada gelang terakhir pada resistor.

                    Gelang ke 1 : coklat = 1
                   Gelang ke 2 : hitam = 0
                   Gelang ke 3 : hijau = 5
Gelang ke 4 : hijau = 5 nol dibelakang angka gelang kedua atau kalikan dengan 105
Gelang ke 5 : perak =  Toleransi 10 %
Maka nilai resistor tersebut adalah 105x105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 Mohm dengan toleransi 10%
Mengukur resistor berdasarkan kode angka
          Membaca nilai resistor yang berbentuk komponen chip lebih mudah, karena tidak menggunakan kode warna sebagai pengganti nilainya. Kode yang digunakan oleh resistor yang berbentuk chip mengggunakan kode angka langsung jadi sangat mudah untuk dibaca atau disebut dengan body code resistor (kode tubuh reesistor). Dan biasanya pada kode angka di akhir ada huruf yang menunjukkan nilai tolenransi yang dimiliki pada resistor tersebut, berikut adalah nilai toleransi dari setiap huruf tersebut.
F = ±1%               J = ±5%                M = ÷20%
G = ÷2%               K = ±10%
          Contoh cara mengukur resistor pada kode angka
Untuk angka pertama pada kode angka tersebut hanya di masukkan begitupun pada kode angka yang ada pada angka nomor kedua,lalu untuk angka ketiga masukkan jumlah nol sesuai dengan kode angka yang ada pada angka nomor ketiga. Dan jika di akhir kode angka ada huruf maka masukkan nilai toleransi nya sesuai dengan kudu huruf yang memiliki nilai toleransi tersebut.
473
        Masukkan angka 4 sesuai dengan kode  pertama
          Masukkan angka 7 sesuai dengan kode  kedua
          Masukkan jumlah nol sesuai dengan pada kode ketiga
          Maka nilainya adalah 47000 Ohm atau sama dengan 47 kilo Ohm
Penutup
Kesimpulan
          Di setiap komponen elektronika pasti ada yang namanya resistor, dan untuk mengetahui nilai pada resistor kita diperlukan untuk menghitung atau mengukur untuk mencari nilai pada resistor tersebut. Dan ternyata masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara untuk mengukur nilai resistor dalam metode gelang warna, kode angka, maupun menggunakan gukum ohm maka dari itu.Dalam makalah ini kita dapat mengetahui bagaimana cara dan mengukur nilai pada resistor dalam metode kode angka, gelang warna pada resistor, maupun megukur nilai resistor menggunakan hukum ohm, dan dalam mencari nilai atau megukur nilai pada resistor di perlukan ketelitian pada saat mencari nilai resistor tersebut karena jika salah dalam perhitungan dalam mengukur atau mencari nilai resistor tersebut, maka nilai atau hasilnya akan tidak sesuai dengan nilai yang ada pada resistor tersebut.



Referensi
http://www.electroniclab.com/Resistor aswan hamonangan,jakarta 2008
modul RESISTOR sutiman,S.Pd jurusan tenik otomotif 2004
teknikelektronika.com/pengertian-rumus-bunyi-hukum-ohm/
teknikelektronika.com/cara-menghitung-nilai-resistor/
Rangkaian listrik jilid 1 edisi 6, penulis william H.Hayt,Jr , Jack E. Kemmerly , dan Steven M. Dorbin. Penerbit Erlangga tahun 2005
Rankaian listrik jilid 1 edisi 4, penulis William H.Hayt,Jr ,dan Jack E. Kemmerly. Penerbit Erlangga tahun 1993