BAGAIMANA CARA MENGUKUR NILAI RESISTOR
Pendahuluan
Latar belakang
Dalam
kehidupan sehari hari banyak sekali barang elektronik yang hampir semua nya
menggunakan komponen elekronika seperti resistor, kapasitor, dan induktor. Dan
kali ini kita ingin mengetahui bagaimana cara untuk mengetahui nilai resistor
pada setiap rangkaian DC. Ternyata masih ada orang yang masih belum mengetahui
cara untuk mencari atau mengukur nilai pada resistor pada rangkain DC. resistor
merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi
aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika, dan kali ini
masih banyak sekali orang yang masih belum mengetahui cara untuk mengukur nilai
resistor tersebut dalam sebuah rangkain yang ingin di cari nilai resistor nya.
Dan
cara cara mengukur atau mencari nilai resistor pada rangkaian DC, menggunakan
kode warna pada setiap resistor, menggunakan Hukum Ohm untuk mengukur nilai
resistor pada rangkain tersebut, dan menggunakan kode huruf resistor pada
rangkain DC tersebut. Oleh karena itu, dalam makalah ini saya akan memberitahu
bagaimana cara mengukur resisitor rangkain DC berdasarkan kode warna pada
resistor,mengukur nilai resistor menggunakan hukum ohm, dan mengukur nilai
menggunakan kode huruf pada rangkaian DC.
Perumusan
masalah
Berdasarkan
dari latar belakang maka, rumusan dari masalah dalam makalah ini adalah “bagaimana
cara mengukur nilai resistor”
Tujuan
Dan begitupun
ada tujuan dalam makalah ini sebagai berikut ; “bagaimana cara mencari nilai
atau mengukur nilai pada resistor berdasarkan warna,kode angka, dan hukum ohm”.
Isi
Resistor
Sejauh
ini kita telah berkenalan dan membahas sumber arus maupun tegangan bebas dan ak
bebas, serta melihat bahwa elemen elemen ini merupakan elemen aktif ideal yang
hanya dapat diaproksimasi dalam suatu rangkaian riil. Berikut ini kita akan
menemui sebuah elemen ideal yang lain yaitu resistor linier.resistor merupakan
elemen pasif yang paling sederhana, kita akan memulai bahasan kita dengan
memperhatikan hasil kerja fisikiawan jerman, Georg Simon Ohm, yang ada pada
tahun 1827 mempublikasikan sebuah pamlet yang menamparkan hasil hasil dari
usahanya mengukur arus dan tegangan serta hubungan matematika di antara
keduannya. Salah satu hasil yang diperoleh oleh fisikiawan Georg Simon Ohm
adalah pernyataan tentang relasi fundamental yang saat ini kita sebut sebagai
hukum Ohm dan pamflet itu pun dipublikasikan di paper yang berjudul “The
Galvanic Cicuit Investigated Mathematically”, meskipun sesungguhnya hal ini
telah ditemukan 46 tahun sebelumnya di inggris oleh Henry Cavendish. Pamflet
yang dipublikasikan Georg Simon Ohm banyak menerima kritik. sebuah resistsor
sering disebut werstan, tahanan atau penghambat, adalah suatu komponen
elektronik yang dapat menghambat gerak lajunya arus listrik resistor disingkat
dengan huruf ‘R’ (huruf R besar). Tahanan
bagian dalam ini dinamai konduktansi. Satuan Konduktansi ditulis dengan
kebalikan dari Ohm yang mho. Menurut Dimas Firmanda Al Riza,Yusron Sugiarto,Dan
Yusuf Hendrawan. Resistor merupakan komponen elektronika yang dapat mengahmabat
arus dan tegangan listrik, semakin besar hambatan resistor akan semakin kecil
tengangan atau arus yang dihasilkan.
Kemampuan resistor untuk mengahmbat disebut
juga resistensi atau hambatan listrik. Besarnya diekspresikan dalama satuan
Ohm. Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan 1 Ohm apabaila resistor
tersebut menjembatani beda tegangan sebesar 1 volt dan arus listrik yang timbul
akibat tegangan tersebut adalah sebesar 1 ampere,atau sama dengan sebanyak
6.241506 x 1018 elektron /
detik mengalir menghadap arah yang berlawanan dari arus.
Macam macam
resistor
1. Resistor
biasa(Tetap Nilainya)
Resistor biasa merupakan resistor penghambat
gerak arus yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap(konstan).
Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.
2. Resistor
berubah(variable)
Resistor berubah adalah resistor
yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle
pada alat tersebut. Sehingga nilai dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan jenis ini kita dapat bagi menjadi dua, potensiometer , rheostat,
dan trimpot ( trimer potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian
(printed circuit board,PCB).
3. Resistor
NTC, dan PTS , NTC(Negative Temperature Coefficient)
NTC adalah resistor yang nilainya
akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positive
Temperature Coefficient) adalah resistor yang nilainya akan bertambah besar
bila temperaturnya menjadi dingin.
4. LDR(light
Dependent Resistor)
LDR adalah jenis resistor yang berubah
hambatannya karena pengaruh cahaya bila cahayanya gelap maka nilai tahannya
semakin besar, sedangkan jika cahaya nya terang maka nilainya menjadi semakin
kecil.
Mengukur
resistor berdasarkan hukum Ohm
Pada
dasarnya ohm mempunyai sebuah hukum yang disebut sebagai hukum ohm adalah;
“Besar
arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau konduktor akan
berbanding lurus dengan beda pontesial atau tegangan (V) yang diterapkan
kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
Secara
matematis, hukum ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan seperti di bawah ini :
V
= I x R
Dimana
;
V
= Voltage (beda potensial atau teganan satuan unitnya adalah volt (V)
I
= Current (arus listrik yang satuanunitnya adalah ampere (A))
R
= Resistance (hambatan atau resistansi yang saruan unitnya adalah ohm (Ω)
Dimana
V (voltage) adalah beda potensial antara kedua ujung benda penghambat, I
(Current) adalah besar arus yang melalui
benda penghambat, dan R (resistance) atau yang sering disebut dengan resistor
pada sebuah rangkaian DC adalah besarnnya hambatan benda tersebut
Dalam
mengukur nilai resistor atau resistansi kita menggunakan teori hukum ohm adalah
rangkaian elektronika untuk memperkecil arus listrik, memperkecil tegangan dan
juga memperoleh nilai hambatan (resistansi) yang kita inginkan. Yang perlu
dingat dalam menghitung sebuah nilai resistansi yaitu dalam satuan unit nya
dalam hukum ohm satuan unit yang di pake adalah volt,ampere,dan ohm. Dan satuan
unit lainnya kita juga menggunakan seperti minivolt, kilovolt, miliampere,
megaohm atau pun kiloohm. Kita juga perlu memperhatikan satuan apa yang di
tanyakan dalam sebuah rangkaian apakah perlu di konversi kan atau tidak dalam
sebuah perhitungan tersebut.
Pada
kali ini kita mencari nilai resistansi atau resistor dengan menggunakan hukum
ohm, dan rumus yang di pakai saat mencari nilai resistansi atau resistor adalah
R=V/I
Contoh
mengukur nilai resistor menggunakan hukum ohm
Jika
di nilai tegangan di volt meter (V) adalah 12V Dan nilai arus listrik (I) di
ampere meter adalah 0,5 A. Berapakah nilai resistansi atau resistor pada
potensi meter ?
Dik
= nilai dari volt meter tersebut adalah 12 V
Nilai dari sumber arus tersebut adalah
0,5A
Dit
= nilai resistansi atau resistor tersebut
Jawab,
ketika semua memenuhi syarat dari rumus tersebut maka kita bisa menggunakan
rumus hukum ohm, maka nilai dari yang di ketahui tersebut masukan ke dalam
rumus hukum ohm.
R
= V/I
R
= 12 / 0.5
R
= 12 ohm
Maka
nilai yang di peroleh dari rumush hukum ohm tersebut adalah 24 ohm.
Mengukur
resistor bedasarkan gelang warna
Tabel gelang warna resistor
Warna
|
Nilai
|
Faktor pengali
|
toleransi
|
|
Hitam
|
0
|
1
|
||
Coklat
|
1
|
10
|
1%
|
|
Merah
|
2
|
100
|
2%
|
|
Jingga
|
3
|
1000
|
||
Kuning
|
4
|
10000
|
||
Hijau
|
5
|
100000
|
||
Biru
|
6
|
1000000
|
||
Violet
|
7
|
10000000
|
||
Abu-abu
|
8
|
100000000
|
||
Putih
|
9
|
1000000000
|
||
Emas
|
-
|
0,1
|
5%
|
|
Perak
|
-
|
0,01
|
10%
|
|
Tanpa warna
|
-
|
-
|
20%
|
|
Contoh
cara mengukur resistor berdasarkan gelang warna
Pertama-tama
masukkan angka langsung dari kode warna gelang pertama, lalu masukkan angka
langsungdari kode warna pada gelang yang kedua, masukkan angka langsung dari
kode warna gelang ketiga, pada gelang ke empat masukkanjumlah nol dari kode
warna gelang yang sudah deiketahui (10n), dan masukkan nilai
toleransi pada gelang terakhir pada resistor.
Gelang
ke 1 : coklat = 1
Gelang ke 2 : hitam = 0
Gelang ke 3 : hijau = 5
Gelang
ke 4 : hijau = 5 nol dibelakang angka gelang kedua atau kalikan dengan 105
Gelang
ke 5 : perak = Toleransi 10 %
Maka
nilai resistor tersebut adalah 105x105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5
Mohm dengan toleransi 10%
Mengukur
resistor berdasarkan kode angka
Membaca nilai resistor yang berbentuk
komponen chip lebih mudah, karena tidak menggunakan kode warna sebagai
pengganti nilainya. Kode yang digunakan oleh resistor yang berbentuk chip
mengggunakan kode angka langsung jadi sangat mudah untuk dibaca atau disebut
dengan body code resistor (kode tubuh reesistor). Dan biasanya pada kode angka
di akhir ada huruf yang menunjukkan nilai tolenransi yang dimiliki pada
resistor tersebut, berikut adalah nilai toleransi dari setiap huruf tersebut.
F = ±1% J = ±5% M = ÷20%
G = ÷2% K = ±10%
Contoh cara mengukur resistor pada
kode angka
Untuk
angka pertama pada kode angka tersebut hanya di masukkan begitupun pada kode
angka yang ada pada angka nomor kedua,lalu untuk angka ketiga masukkan jumlah
nol sesuai dengan kode angka yang ada pada angka nomor ketiga. Dan jika di
akhir kode angka ada huruf maka masukkan nilai toleransi nya sesuai dengan kudu
huruf yang memiliki nilai toleransi tersebut.
473
Masukkan angka 4
sesuai dengan kode pertama
Masukkan angka 7 sesuai dengan
kode kedua
Masukkan jumlah nol sesuai dengan pada
kode ketiga
Maka nilainya adalah 47000 Ohm atau
sama dengan 47 kilo Ohm
Penutup
Kesimpulan
Di setiap komponen elektronika pasti
ada yang namanya resistor, dan untuk mengetahui nilai pada resistor kita
diperlukan untuk menghitung atau mengukur untuk mencari nilai pada resistor tersebut.
Dan ternyata masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara untuk mengukur
nilai resistor dalam metode gelang warna, kode angka, maupun menggunakan gukum
ohm maka dari itu.Dalam makalah ini kita dapat mengetahui bagaimana cara dan
mengukur nilai pada resistor dalam metode kode angka, gelang warna pada
resistor, maupun megukur nilai resistor menggunakan hukum ohm, dan dalam
mencari nilai atau megukur nilai pada resistor di perlukan ketelitian pada saat
mencari nilai resistor tersebut karena jika salah dalam perhitungan dalam
mengukur atau mencari nilai resistor tersebut, maka nilai atau hasilnya akan
tidak sesuai dengan nilai yang ada pada resistor tersebut.
Referensi
http://www.electroniclab.com/Resistor
aswan hamonangan,jakarta 2008
modul RESISTOR
sutiman,S.Pd jurusan tenik otomotif 2004
teknikelektronika.com/pengertian-rumus-bunyi-hukum-ohm/
teknikelektronika.com/cara-menghitung-nilai-resistor/
Rangkaian
listrik jilid 1 edisi 6, penulis william H.Hayt,Jr , Jack E. Kemmerly , dan
Steven M. Dorbin. Penerbit Erlangga tahun 2005
Rankaian listrik
jilid 1 edisi 4, penulis William H.Hayt,Jr ,dan Jack E. Kemmerly. Penerbit
Erlangga tahun 1993