KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-nya sehingga saya dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini,
saya akan membahas mengenai “Sumber Daya Alam”.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Pengantar
lingkungan# yang telah yang telah memberikan tugas ini. Saya menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saran
serta kritik yang dapat membangun dari pembaca sangat saya harapkan guna
penyempurnaan pada makalah selanjutnya.
Harapan saya semoga makalah ini bisa membantu menambah
wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Demikian makalah ini saya buat, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………...........................i
Daftar
Isi……………………………………………………………….................................ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang…………………………………………………..
...................................1
1.2 Maksud dan
Tujuan………………………………………………..................................1
1.3 Ruang Lingkup Masalah…………………………………..............................……….....2
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Sumber Daya
Alam......................................................................................3
2.2 Sumber Daya Alam di
indonesia....................................................................................3
2.3 Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan
Ekonomi...........................................................5
2.4 Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Hayati dan Non Hayati...........................................7
2.5 Landasan Kebijaksanaan
Pengelolaan Sumber Daya Alam.........................................10
2.6 Karakteristik Ekologi Sumber Daya
Alam...................................................................10
2.7 Daya Dukung Lingkungan...........................................................................................13
2.8 Keterbatasan Kemampuan
Manusia.............................................................................13
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….........................15
3.2
Saran………………………………....…………………………...................................15
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1) Latar
Belakang
Sumber daya alam merupakan unsur lingkungan yang terdiri
atas sumber daya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan,
merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus
dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak,
bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat
memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya
untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar
pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara
efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan
bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan
manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan,
supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak
atau musnah kehidupan bisa terganggu.
2) Maksud
dan Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu dapat
mengetahui klasifikasi sumber daya alam dan manfaatnya serta upaya yang dapat
dilakukan untuk mengelola sumber daya alam tersebut. Selain itu dapat
mengetahui pemnfaatan sumber daya alam hayati maupu non hayati dan bagaimana daya
dukung lingkungan serta keterbatasan kemampuan manusia dalam mengelola suber
daya alam tersebut.
3) Ruang
Lingkup
Adapun ruang lingkup masalah yang akan dibahas pada makalah
kali ini sebagai berikut:
a) Pengertian Sumber Daya
Alam
b) Sumber Daya Alam di
indonesia
c) Sumber Daya Alam dan
Pertumbuhan Ekonomi
d) Pemanfaatan Suber Daya Alam
Hayati dan Non Hayati
e) Landasan Kebijaksanaan
Pengelolaan Sumber Daya Alam
f) Karakteristik
Ekologi Sumber Daya Alam
g) Daya Dukung Lingkungan
h) Keterbatasan Kemampuan
Manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber
Daya Alam
Sumber daya alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik
maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan
tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).
Pada dasarnya Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam,
namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam
harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan
tersebut.
Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun
abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber
daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam
hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati.
Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian
karena sumber daya alam bersifat terbatas.
2.2 Sumber Daya Alam di
Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas
tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya
keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini,
berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi
yang berkelanjutan (green economy). Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang
pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara pihak
pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat
penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut.
Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara
lain:
a) Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada
daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis
tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
b) Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik
pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan
mineral.
c) Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi
berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis
sumber mineral.
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan
adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di
Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari
jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia
juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet,
kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan
atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan
hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil
berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel,
tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di samping itu, Indonesia
juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman.
Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang
sangat besar.
Macam-macam sumber Daya Alam dapat dibedakan berdasarkan
sifat, potensi, dan jenisnya:
a. Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai
berikut :
1. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber
daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda
mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
2. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya
alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan
manusia.
b. Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi
beberapa macam, antara lain sebagaHNi berikut.
1. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat
kapas, rosela, dan sebagainya.
2. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun,
sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
3. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang
berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
c. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu
sebagai berikut :
1. Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya:
hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut ter barukan karena dapat
melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
2. Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable),
misalnya: minyak tanah, gas bumf, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
3. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara,
matahari, energi pasang surut, dan energi laut.
2.3 Sumber Daya Alam dan
Pertumbuhan Ekonomi
Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara
memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis
akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya
hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya
akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara dengan tingkat ekonomi
yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Dutch disease.
Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari
hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada
negara-negara yang bergerak di sektor industri dan jasa. Di samping itu, negara
yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung tidak memiliki teknologi yang
memadai dalam mengolahnya. korupsi,perang saudara, lemahnya pemerintah dan
demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari perkembangan perekonomian
negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan
sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang
industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam
pemberdayaan sumber daya alam. Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal
tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah
norwegia dan bostwana.
Walaupun suatu negara memiliki Sumber daya alam yang
berlimpah, belum tentu hal itu dapat memberikan manfaat besar bagi penduduknya
jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa fakta telah menunjukkan bahwa
negara-negara yang kaya sumber daya alamnya masih tertinggal keadaan ekonominya
jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang justru sumber daya alamnya
terbatas. Sebagai contoh, negara Jepang memiliki luas wilayah dan kekayaan alam
yang terbatas, tetapi Jepang menjadi negara maju di dunia, lebih maju dari
Indonesia yang memiliki SDA yang melimpah ruah. Oleh karena itu, pemanfaatan
sumber daya alam harus dilakukan secara maksimal dengan berbagai upaya.
Secara alamiah, penduduk memanfaatkan potensi sumber daya
alam dalam berbagai bentuk aktivitas sesuai dengan sumber daya alam yang
dimilikinya, aktivitas dalam memanfaatkan sumber daya alam dapat dibagi ke
dalam enam aktivitas, yaitu
(1) pertanian,
(2) perkebunan,
(3)
peternakan,
(4) perikanan,
(5) pertambangan,
(6) kehutanan.
1. Aktivitas Pertanian
Di Indonesia, aktivitas pertanian merupakan aktivitas utama
yang dilakukan oleh sebagian besar penduduknya. Keadaan tanah yang subur dan di
dukung iklimnya membuat penduduk Indonesia banyak mencari nafkah pada aktivitas
pertanian.
2. Aktivitas Perkebunan
Perkebunan bertujuan untuk menghasilkan komoditas pertanian
dalam jumlah besar. Dengan alasan efektifitas, aktivitas perkebunan disertai
dengan industri pengolahan hasil perkebunan yang sengaja dibangun di area
perkebunan. Komoditas yang dihasilkan biasanya diolah dan dikemas terlebih
dahulu sebelum dijual ke konsumen. Komoditas perkebunan yang berkembang di
Indonesia di antaranya adalah teh, kopi, cokelat, karet, kelapa, dan kelapa
sawit. Saat ini Indonesia menjadi penghasil sejumlah komoditas perkebunan,
seperti tebu, teh, tembakau, kopi, kelapa sawit, cengkih, kelapa, pala, karet,
vanili, lada, dan cokelat.
3. Aktivitas Peternakan
Perhatikan aktivitas peternakan di daerahmu. Hewan ternak
apa saja yang dibudidayakan di Indonesia? Budi daya peternakan yang
dikembangkan di Indonesia di antaranya sapi, kerbau, kuda, babi. Selain itu,
masih banyak ternak lainnya yang dikembangkan oleh penduduk secara mandiri,
misalnya ayam, kambing, domba, dan lain-lain.
4. Aktivitas Perikanan
Indonesia memiliki Sumber daya perairan yang sangat
berlimpah. Curah hujan yang cukup tinggi membuat banyak wilayah yang memiliki
sungai, danau, dan waduk. Tempat-tempat tersebut sebagian telah dimanfaatkan
oleh penduduk untuk aktivitas perikanan. Tentu saja sumber daya alam perikanan
yang jauh lebih besar adalah sumber daya alam yang ada di laut. Luas laut yang
sangat besar atau dua per tiga dari luas wilayah Indonesia, menyimpan berbagai
kekayaan alam, khususnya ikan.
5. Aktivitas Pertambangan
Perusahaan pertambangan dikelola oleh pemerintah maupun
swasta. Banyak perusahaan swasta dari luar Indonesia yang juga ikut serta
melakukan aktivitas penambangan dengan perjanjian tertentu dan sistem bagi
hasil dengan pemerintah Indonesia.
Minyak bumi dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik
skala besar seperti PLN, maupun untuk rumah tangga, industri, kendaraan
bermotor. Selain dimanfaatkan untuk konsumsi dalam negeri. produksi minyak bumi
dan gas alam Indonesia juga diekspor ke berbagai negara lain.
6. Aktivitas Kehutanan
Sumber daya alam hutan merupakan sumber daya alam yang juga
sangat berlimpah di Indonesia. Hutan dimanfaatkan penduduk untuk berbagai
keperluan, baik sebagai sumber pangan, penghasil kayu bangunan ataupun sebagai
sumber tambang dan mineral berharga. Pemanfaatan hutan selanjutnya dilakukan
secara intensif dengan mengambil secara besar-besaran sumber daya yang ada di
dalamnya.
2.4 Pemanfaatan Sumber
Daya Alam Hayati dan Non Hayati
Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan
dan pelestarian. Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam namun serasi dan
seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus
dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu.
Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan,
maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan
perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harusdilakukan
dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut:
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi
(campuran).
3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang
efisien, serta (recycling).
4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup
secara damai dengan alam.
Sumber Daya Alam Hayati
Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan
melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati
melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau
penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada
rusaknya rantai makanan Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu
faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya
Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya
Bahan makanan: padi, jagung, gandum, tebu
Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
Pupuk kompos
Pertanian dan perkebunan
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian
besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau
bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk
Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa
negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam,
dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia
menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung,
kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia
juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban),
kelapa sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok),
kapas (bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula
pasir).
Hewan, Peternakan, Dan Perikanan
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan
yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat
manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti
unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka,
pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan.
Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya,
sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan
tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya,
manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih
memberdayakan sumber daya hewan.
o Sumber Daya Alam Nonhayati
Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali
keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air,
angin, sinar matahari, dan hasil tambang.
Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan
bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang
ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang
merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan
populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan
energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar
industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi
penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah
dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan
dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.
Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan
berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan
energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan
menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30
meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu
ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan
oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan
turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
Tanah
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang
penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi
berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan
secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah
tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa
organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat
pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada
sekarang ini.
Hasil Tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi
bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor,
sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian
memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya
alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan
yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu
penggunaannya harus dilakukan secara efisien. Beberapa contoh bahan tambang dan
pemanfaatannya:
Minyak Bumi
Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;
Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton).
Batu Bara
Dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
2.5 Landasan
Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam
Pemanfaatan SDA secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek
pelestariannya dapat meningkatkan tekanan-tekanan terhadap kualitas lingkungan
hidup yang pada akahirnya akan mengancam swasembada atau kecukupan pangan semua
penduduk di Indonesia. Oleh karena peran pemerintah dalam memberikan kebjakan
tentang peraturan pengelolaan SDA menjadi hal yang penting sebagai langkah
menjaga SDA yang berkelanjutan.
Kebijakan yang di buat oleh pemerintah tidak hanya
ditetapkan untuk dilaksanakan masyarakat tanpa pengawasan lebih lanjut dari
pemerintah. Pemerintah memiliki peran agar kebijakan tersebut diterapkan
sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam bidang
lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas dari
pemerintah pusat kepada daerah:
1. Meletakkan daerah pada posisi penting
dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Memerlukan peranan lokal dalam
mendesain kebijakan.
3. Membangun hubungan interdependensi
antar daerah.
4. Menetapkan pendekatan kewilayahan.
2.6 Karakteristik Ekologi
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan
untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih
sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa
terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan
lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar
matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
1. Sumber daya alam berdasarkan jenis :
sumber daya alam hayati / biotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup.
contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain
sumber daya alam non hayati / abiotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati.
contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain
2. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan :
sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable
yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang
kali dan dapat dilestarikan.
contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan
lain-lain
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non
renewable
ialah sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau
bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta
dapat punah.
contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan
lain lain.
3. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya
sumber daya alam penghasil bahan baku
adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk
menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih
tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan
lain-lain
sumber daya alam penghasil energi
adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau
memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi.
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar
matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.
Pengelolaan sumber daya alam
Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat
dalam waktu yang panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat
yang
maksimal, tetapi pengelolaan sumber daya alam harus
diusahakan
agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau
asimilasi
sumber daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya
alam yang
ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan
pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan
sumber
daya untuk pembaruannya.
b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin
pertumbuhan sumber daya alam hayati.
c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola,
misalnya
dengan daur ulang.
d. Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses
pembaruannya.
Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan
agar pembangunan membawa hasil yang lestari.Hubungan antara pengawetan
ekosistem dan perubahan demi pembangunan demi pembangunan ada tiga prinsip yang
perlu diperhatikan, yaitu :
1. Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat
pilihan penggunaan sumber alam di masa depan.
2. Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada
daerah-daerah pertanian tradisional yang telah terbukti berproduksi baik
mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih
besar dibanding daerah yang baru.
3. Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber
alam yang khas merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah
baru, dengan alasan bahwa sumber alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti
pemenuhan kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang
terhadap pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973)
Seperti pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah
energi yang sifatnya tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan
waktu yang sangat lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat
terlepas dari kehidupan manusia. Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa
sember daya alam ini tak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari.
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi
alam dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas
maka pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan
dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme
dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan
kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah.
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan
atas sistem budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil
harus benar-benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat
ekosistem lokal sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan
ekosistem yang diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi
“keharusan” untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir
bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem
pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa pendekatan seperti ini
membutuhkan partisipasi politik yang tinggi dari masyarakat adat dalam proses
penataan ruang dan penentuan kebijakan pengelolaan SDA di wilayah ekosistem.
Semakin tinggi partisipasi politik dari pihak-pihak berkepentingan akan
menghasilkan rencana tata ruang yang lebih akomodatif terhadap kepentingan
bersama yang “intangible” yang dinikmati bersama oleh banyak komunitas yang
tersebar di seluruh wilayah ekosistem tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam
konteks ini maka membangun kapasitas masyarakat adat yang berdaulat (mandiri)
harus diimbangi dengan jaringan kesaling-tergantungan (interdependency) dan
jaringan saling berhubungan (interkoneksi) antar komunitas dan antar para
pihak. Untuk bisa mengelola dinamika politik di antar para pihak yang berbeda kepentingan
seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi birokrasi dan politik yang
partisipatif demokrasi (participatory democracy).
Kondisi seperti ini bisa diciptakan dengan pendekatan
informal, misalnya dengan membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang
Kebijakan Sumber Daya Alam Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak Penataan
Ruang Wilayah/Daerah” yang berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara
politis dan hukum memiliki posisi cukup kuat untuk melakukan intervensi
kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten yang populasi masyarakat adatnya cukup
banyak, maka wakil masyarakat adat dalam lembaga seperti ini harus ada.
2.7 Daya Dukung
Lingkungan
Kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua
makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi
kebutuhan dasar dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan
sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan. Keberadaan sumber daya alam di
bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan pada setiap daerah
akan berbeda-beda. Daya dukung lingkungan ditentukan oleh banyak factor, baik
faktor biofisik maupun social – budaya – ekonomi. Faktor itu saling
dipengaruhi.
Faktor biofisik penting, Karena menentukan daya dukung
lingkungan ialah proses ekologi yang merupakan system pendukung kehidupan dan
keanekaan jenis yang merupakan sumberdaya gen, misalnya hutan adalah salah satu
factor ekologi dalam system pendukung kehidupan. Hutan melakukan proses
fotosintesis yang menghasilkan oksigen yang kita perlukan untuk pernapasan
kita.
Faktor sosial buda juga mampunyai peranan yang sangat
penting, bahkan menentukan daya dukung lingkungan, sebab akhirnya manusialah
yang menentukan apakah pembanguanan akan berjalan terus atau terhenti. Oleh
karena itu, pemanfaatanya harus dijaga agar terus berkesinambungan dan tindakan
eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup
harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut:
· Memanfaatkan
sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien,
misalnya: air, tanah, dan udara.
· Menggunakan
bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
· Mengembangkan
metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang.
· Melaksanakan
etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.
2.8 Keterbatasan
Kemampuan Manusia
Setiap kegiatan manusia di alam ini, pada dasarnya bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Kegiatan manusia yang meningkat dan
juga jumlah penduduk yang terus bertambah juga akan memanfaatkan penggunaan
sumber daya alam sebagai sumber energi dan hara yang dapat mengganggu sistem
energi dan sistem hara dalam lingkungan.
Lingkungan juga mempunyai potensi untuk menyembuhkan kembali
sistemnya apabila gangguan tersebut tidak melebihi daya dukung lingkungan,
sedangkan bila terlampaui maka mulai terjadi masalah lingkungan karena
kualitasnya akan menurun bahkan sampai rusak dan tidak dapat diperbaiki kembali
atau lingkungan telah tercemar.
Lingkungan yang tercemar akan mengurangi kemanfaatannya bagi
kehidupan makhluk, terutama manusia. Untuk itu sumber pencemaran harus dikenali
dan kemudian dikendalikan. Salah satu upaya dalam pengelolaan lingkungan adalah
mengatur beban pencemaran dari sumbernya baik sumber pencemaran udara, air
maupun limbah padat sehingga informasi tentang besarnya beban pencemaran
darisetiap sumber amat berguna dalam upaya pengelolaan lingkungan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan
menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang
dapat diperbaharui merupakan kekayaan alam yang dapat terus ada selama
penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Seperti Tumbuhan, hewan,
mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA
terbaharukan. Meskipun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus
tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat
diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat
daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan
habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya
memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk
sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya
berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu,
terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan suhu panas,
selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi senyawa organik tersebut
menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.
3.2 Saran
Ekologi Sumber Daya Alam sangatlah penting maka dari itu
kita harus bisa menjaga dan melestarikan semaksimal mungkin agar ekologi dan
sumber daya alam tetap terjaga. Kita sebagai penerus bangsa harus sadar akan
ekologi sumber daya alam. Oleh karena itu kita harus bisa memanfaatkan SDA
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan, jangan terlalu berlebihan. Karena
kelak anak cucu kita pasti memerlukan SDA untuk kelangsungan hidupnya.
Daftar Pustaka